Monday, April 16, 2012
SIN Chew Daily baru-baru ini menyiarkan iklan di muka surat
8, dan Guong Ming Daily di muka surat 9 dengan memaparkan seorang ibu, Lai Kwan
mencium anaknya 30 tahun, Cheah Kok Leong dengan kata-kata ‘Saya belum mahu
mati!’. Kok Leong yang menderita kecacatan fizikal serta perkembangan mental
terbantut baru saja meninggal dunia 18 hari yang lalu. Mendiang telah
dilahirkan di Perak di mana ibunya pernah bekerja di kilang Asian Rare Earth
(ARE) di Bukit Merah.
Berikutan dengan itu, Jawatankuasa Selamatkan Malaysia
memohon sumbangan RM10 bagi membiayai kos undang-undang bagi menghentikan
projek nadir bumi oleh kilang Lynas yang dikatakan menyamai ARE. Semua
sumbangan akan dimasukkan ke Pertubuhan Solidariti Hijau Kuantan.
Persoalannya di sini, dari manakah datangnya dana untuk
menempah ruang iklan di akhbar utama bahasa Cina seperti Sin Chew dan Guong
Ming yang secara kasarnya akan memakan kos berjumlah RM100,000? Persoalan
keduanya ialah jika pihak berkenaan mampu menempah ruang untuk tujuan
memburukkan Lynas, tentulah mereka juga mampu membiayai kos untuk mengambil
tindakan undang-undang terhadap Lynas. Justeru, kenapa perlu dirayu sumbangan
orang ramai?
Jelas di sini bahawa tujuan laporan dan iklan tersebut ialah
tidak lain tidak bukan hanyalah untuk bermain politik dan meraih publisiti
melalui rayuan sumbangan semata-mata, kerana hakikatnya, wang bukanlah masalah
langsung bagi mereka.
Selain iklan di dalam akhbar, pihak yang membantah Lynas
juga dilihat mempunyai dana yang cukup banyak untuk menggerakkan demonstrasi,
mengedar T.Shirt, risalah, poster, banner dan sebagainya. Ini belum lagi
diambil kos logistik untuk siri-siri demonstrasi yang diadakan.
Mengimbas kembali kronologi kes kilang ARE di Bukit Merah,
kita akan mendapati bahawa ARE tidak boleh diambil sebagai contoh perbandingan
dengan Lynas kerana Lynas hanyalah sebuah kilang pemrosesan kimia biasa. Kilang
yang sama seperti Lynas telah lama beroperasi di China yang mendominasi bekalan
nadir bumi dunia sebanyak 97%, dan juga Australia, Amerika dan beberapa negara
lagi.
Selain itu, siasatan terhadap kilang ARE di Bukit Merah juga
memperlihatkan beberapa kecuaian atau lepas pandang dalam menangani sisa
buangan toksik. Bagaimanapun, sepanjang perbicaraan mahkamah antara tahun 1985
hingga 1992, Lai Kwan atau pihak pendakwa gagal membuktikan secara saintifik
bahawa kecacatan yang menimpa anaknya, Kok Leong berpunca dari kilang ARE.
Lebih meragukan lagi ialah tiada orang lain selain Kok Leong
yang didakwa mengalami kecacatan akibat dari ARE.Namun, itu bukan soalnya kerana kilang Lynas dan kilang ARE
adalah berbeza sama sekali. ARE menggunaka monazite sebagai bahan mentah
sementara Lynas tidak menggunakan monazite. Radioaktif yang dikeluarkan oleh
Lynas adalah 60 kali kurang dari ARE dan 500 kali (0.002mSv setahun) kurang
dari had yang dibenarkan oleh AELB (1mSv setahun).
Kesemua bukti-bukti saintifik ini menunjukkan bahawa Lynas
adalah selamat dan sebaliknya kesemua tindakan yang diambil oleh pihak
penentang Lynas menunjukkan yang mereka mempunyai agenda tersembunyi.
Lynas adalah pemangkin ekonomi negara di masa depan, sekali
gus bakal pencabar terbesar negara China dari segi pengeluaran nadir bumi.
Justeru, menghalang operasi Lynas samalah dengan mengsabotaj ekonomi negara
sendiri.
Kewujudan dana yang besar serta usaha yang berterusan serta
bersungguh-sungguh dari pihak penentang, terutamanya kaum Cina dengan disokong
dan didokong hebat oleh akhbar-akhbar Cina menambahkan syak wasangka kita
terhadap mereka.
Walau apapun agenda mereka, tindakan parti-parti politik
pembangkang yang menangguk di air keruh dalam isu ini telah mengukuhkan lagi
imej pembangkang sebagai pengkhianat kepada negara sendiri.
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
Powered by Blogger.
Rakan Blogger
-
-
-
-
-
-
-
Berkhatan Perdana KINTA 2017...6 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Dah Kalah Kalah lah11 years ago
-
-
-
-
-
Rujukan Entri
- June (1)
- December (1)
- September (1)
- August (3)
- December (2)
- February (3)
- May (2)
- October (1)
- September (1)
- August (1)
- June (1)
- March (1)
- February (1)
- January (1)
- December (3)
- November (1)
- August (3)
- April (3)
- March (1)
- February (2)
- January (2)
- December (4)
- October (3)
- September (2)
- August (3)
- July (4)
- June (9)
- May (8)
- April (7)
- March (10)
- February (8)
- January (10)
- December (7)
- November (8)
- October (9)
- September (7)
- August (6)
- July (10)
- June (4)
- May (15)
- April (12)
- March (12)
- February (15)
- January (26)
- December (36)
- November (22)
- October (7)
- September (2)
- August (4)
- July (4)
- June (10)
- May (3)
- April (11)
- March (10)
- February (3)
- January (7)
- December (2)
- November (3)
- October (3)
- September (5)
- August (5)
- July (3)
- June (3)
- May (3)
- April (2)
- March (2)
- February (1)
- January (7)
- December (6)
Kunjungan
Bila Keris Di Asam Limau
- Sanggah Tok Janggut
- AKU bukan sesiapa.Biar kecil di sisi manusia tetapi ingin besar di sisi Allah.Biar rendah dipandang manusia tetapi tinggi di sisi Tuhan, Menulis melalui mata dan telinga,mencatat melalui akal dan sejengkal pengalaman. Aku cuma ingin mengisi kemerdekaan ini dengan berjiwa lepas bebas, keluar dan berlari meninggalkan jauh jiwa hamba.Aku tidak ingin jadi orang besar-besar jauh sekali bercita-cita untuk jadi Perdana Menteri, Menteri atau pemimpin yang ada-ada.Cukuplah aku menjadi aku..
Rangkaian
Followers
-
-
-
-
Perubahan apa Bang Non?1 year ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0 comments: