Thursday, December 13, 2012
Mereka ini sanggup lakukan apa sahaja... |
Mereka ini memperalatkan parti untuk mengisi tembolok mereka,mereka ini memperalatkan nama perjuangan untuk kepentingan peribadi mereka,menjaja nama dengan menjadikan parti sebagai mangsa mereka.
Kata Syed Atief,kancah politik Melayu, dalam mana jua parti, semakin
terkepung dengan tawar-menawar imbuhan kewangan dan harta kebendaan untuk
mengetepikan garapan perjuangan yang berprinsip, bermaruah dan terarah. Penggadaian prinsip dan maruah kerana imbuhan
kewangan seperti ini tidak lebih daripada hakikat seorang pelacur.
Sebagai parti yang sedang memegang tampuk
kuasa, UMNO tidak lepas daripada menjadi lubuk rezeki kepada pelacur-pelacur
politik. Para navigator politik menjadi
sasaran utama punca rezeki mereka.
Resmi pelacur, berbogellah dia diatas ranjang
bila mulut diperosok dengan wang ringgit dan harta kebendaan. Resmi pelacur, bayar dulu baru boleh servis.
Tiada duit, tiadalah servis. Resmi
pelacur, bila dibayar bolehlah diratah semahu-mahunya oleh pelanggan-pelanggan
yang membayar. Resmi pelacur, lagi tua
lagi murah nilai maruah dan harga dirinya.
Harga langganan pelacur biasanya berbeza-beza
mengikut umur dan pakej yang ditawarkan. Diantara pakej yang biasa ditawarkan
ialah 1-way, 2-way dan 3-way. Pelacur
3-way biasanya pelacur yang melangkaui usia 40 tahun yang terpaksa menyerahkan
segalanya yang di dalam atau di luar tabi’ie untuk mendapat kadar bayaran yang
diinginkannya.
Syed Atief terus vokal demi parti.. |
Pelacur-pelacur politik mengusahakan pelbagai
helah dan muslihat untuk mengaut keuntungan besar untuk dirinya sendiri. Muslihat yang paling mudah ialah dengan
menjaja apa yang dikononkannya sebagai “perjuangan bangsa”. Momokan transformasi mereka tidak lebih
sekadar bebelan retorik untuk mengalas kepentingan diri yang membuak-buak.
Pelacur politik boleh
membohongi janji yang telah diucapkan.Hanyasanya kerana tiada imbuhan kewangan, janji boleh dimungkiri.Janji tidak ditepati.Janji dicapati.
Para pelanggan kepada
pelacur-pelacur ini biasanya terdiri daripada individu yang tidak bermasalah
dan tidak rasa bersalah untuk melacuri perjuangan bangsa, sehingga berbangkit
isu lambakan buruh asing, perlakuan tidak berintegriti dan seumpamanya.
Invididu-individu yang melanggan pelacur
politik biasanya mempunyai rekod yang panjang dan berulang-ulang dalam
menasihat dan memunahsihat aktiviti pelacuran politik ini untuk menuruti
kehendak percaturan politik para navigator kuasa.
Pelacur tetap pelacur. Jarang-jarang kita dengar pelanggan-pelanggan
pelacur jatuh cinta kepada pelacur lantas diinsafkan pelacur itu hingga diambil
menjadi kekasih hati yang berkekalan. Hal yang demikian terjadi kerana dimata para pelanggan ini, pelacur
tidak lebih ibarat lampin pakai buang. Dipakai sebagai alat untuk menyelesaikan sesuatu hajat untuk dibuang
kemudiannya. Tiada jasa yang perlu
dikenang.
Sudah tentulah si pelacur tidak sempat
berfikir untuk menyedari hakikat ini kerana mereka sentiasa bergelut mencari
pelanggan seterusnya demi survival sebuah kehidupan. Dalam banyak keadaaan, pelacur-pelacur yang
dahagakan harta kebendaan ini terpaksa memejamkan mata untuk merelakan gomolan
pelanggan-pelanggan yang dipenuhi kudis-kudis HIV yang bernanah.
Setiap sindiket pelacuran
mempunyai suatu lagi watak penting di belakang tabir, yakni bapa dan ibu
ayam. Watak ini biasanya tidak
dicakapkan dengan panjang lebar kerana mereka sememangnya mempunyai kuasa yang
luar biasa dan amat ditakuti.
Ada yang barai, ada yang
hancur,
Ada yang darai, ada yang
campur,
Ada yang muda, ada yang berumur,
Ada yang sihat, ada yang
uzur,
Ada yang menopause, ada yang
subur.
Mengenal pelacur politik,
Body tak perlu lentik,
Muka tak perlu cantik,
Tapi baju kena
bintik-bintik,
dan yang penting reti
matematik.
Pelacuran politik bukan
industri baru,
Dari dulu ada mengharu,
Cari duit nak shoru,
Ada yang menganggur, ada
jugak Tok Guru.
Politik dan pelacuran,
Dimana ada suis, disitu ada
karan,
Upahnya duit ataupun geran,
Janji dimungkir apa nak
heran?
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
Powered by Blogger.
Rakan Blogger
-
-
-
-
-
-
-
Berkhatan Perdana KINTA 2017...6 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Dah Kalah Kalah lah11 years ago
-
-
-
-
-
Rujukan Entri
- June (1)
- December (1)
- September (1)
- August (3)
- December (2)
- February (3)
- May (2)
- October (1)
- September (1)
- August (1)
- June (1)
- March (1)
- February (1)
- January (1)
- December (3)
- November (1)
- August (3)
- April (3)
- March (1)
- February (2)
- January (2)
- December (4)
- October (3)
- September (2)
- August (3)
- July (4)
- June (9)
- May (8)
- April (7)
- March (10)
- February (8)
- January (10)
- December (7)
- November (8)
- October (9)
- September (7)
- August (6)
- July (10)
- June (4)
- May (15)
- April (12)
- March (12)
- February (15)
- January (26)
- December (36)
- November (22)
- October (7)
- September (2)
- August (4)
- July (4)
- June (10)
- May (3)
- April (11)
- March (10)
- February (3)
- January (7)
- December (2)
- November (3)
- October (3)
- September (5)
- August (5)
- July (3)
- June (3)
- May (3)
- April (2)
- March (2)
- February (1)
- January (7)
- December (6)
Kunjungan
Bila Keris Di Asam Limau
- Sanggah Tok Janggut
- AKU bukan sesiapa.Biar kecil di sisi manusia tetapi ingin besar di sisi Allah.Biar rendah dipandang manusia tetapi tinggi di sisi Tuhan, Menulis melalui mata dan telinga,mencatat melalui akal dan sejengkal pengalaman. Aku cuma ingin mengisi kemerdekaan ini dengan berjiwa lepas bebas, keluar dan berlari meninggalkan jauh jiwa hamba.Aku tidak ingin jadi orang besar-besar jauh sekali bercita-cita untuk jadi Perdana Menteri, Menteri atau pemimpin yang ada-ada.Cukuplah aku menjadi aku..
Rangkaian
Followers
-
-
-
-
Perubahan apa Bang Non?1 year ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 comments:
Salam mohon dipautkan blog MMI mahamissa.blogspot.com terimakasih